Minggu, 10 Oktober 2010

infeksi nifas

A. INFEKSI NIFAS

1.Pengertian
Infeksi nifas adalah semua peradangan yang di sebabkan oleh masuknya kuman2 ke
dalam alat2 genital pada waktu persalinan dan nifas.

2.Etiologi
a.Berdasarkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan
1. Ektogen ( kuman datang dari luar )
2. Autogen ( kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh )
3. Endogen ( dari jalan lahir sendiri )
b.Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi
1. Streptocucus Haemolyticus Aerobik
Menyebabkan infeksi berat yang di tularkan dari penderita lain, alat2 yang
tidak suci hama, tangan penolong
2. Staphylococus aureus
Infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyeban infeksi di rumah sakit
3. Eschericia coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas
4. Clostridium welchii
Kuman aerobik yang sangat berbahaya, sering di temukan pada abortus
criminalis dan partus yang di tolong dukun dari luar rumah sakit.

3. Patofisiologi
Setelah kala III, daerah bekas insersio placenta merupakan sebuah luka dengan d
diameter kira2 4cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol-benjol karena banyaknya
vena yang di tutupi trombus. Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya
kuman dan masuknya jenis yang patogen dalam tubuh wanita. Servik sering mengalami
perlukaan pada persalinan, demikian juga vulva, vagina dan perineum, yang
merupakan tempat masuknya kuman patogen.

Infeksi nifas dapat di bagi menjadi 2 golongan, yaitu
1. infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, servik dan endometrium,
2. Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena2, melalui jalan limfe dan melalui
jalan endometrium.
4. Tanda dan gejala

Infeksi akut di tandai dengan demam, sakit di daerah infeksi, berwarna kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu.

Infeksi masa nifas umumnya terjadi di rahim yang ditandai dengan gejala-gejala:
1) Demam ringan sampai tinggi.
2) Rasa nyeri (tegang), terutama di bagian bawah perut (di daerah rahim).
3) Lokia berbau busuk, dan berwarna darah agak kekuningan (karena bercampur dengan
nanah).
4) Terjadi kelumpuhan pada otot rahim, sehingga rahim tidak bisa kuncup dengan baik,
yang disebut sub-involusi. Akibatnya, perut akan terlihat bengkak dan kembung,
bahkan dapat menimbulkan perdarahan

Sementara, penyebab infeksi masa nifas diantaranya;
1) Proses persalinan yang tidak bersih atau tidak memenuhi standar kebersihan. Kuman
bisa masuk ke dalam rahim melalui sarung tangan atau alat-alat rumah sakit yang
kurang steril.
2) Infeksi menyebar, karena naiknya kuman di vagina ke dalam rahim, akibat kebersihan
vagina yang tidak terjaga.
3) Sebelum persalinan sudah terjadi infeksi pada ari-ari dan selaput ketuban yang
ditandai dengan ketuban pecah dini dengan air ketuban yang hijau dan kadang
berbau.
4) Sebagian kecil dari plasenta ada yang tertinggal di rahim, menyebabkan pembusukan
dan tumbuhnya kulit

Gambaran klinis infeksi dapat berbentuk :
a) Infeksi lokal
1) Pembengkakan luka episiotomi.
2) Terjadi penanahan.
3) Perubahan warna lokal.
4) Pengeluaran lochia bercampur nanah.
5) Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.
6) Temperatur badan dapat meningkat
b) Infeksi umum
1) Tampak sakit dan lemah.
2) Temperatur meningkat diatas 39oC.
3) Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.
4) Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.
5) Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6) Terjadi gangguan involusi uterus.
7) Lochia : berbau, bernanah serta kotor.

5. Cara terjadinya infeksi
a) Manipulasi penolong : periksa dalam yang berulang-ulang dapat membawa bakteri
yang sudah ada ke dalam rongga rahim.
b) Alat2 yang tidak steril
c) Infeksi rumah sakit ( nosokomial )
d) Koitus pada akhir krhamilan pada ketuban pecah dini
e) Infeksi intra partum, sering dijumpai pada kasus lama, partus terlantar, ketuban
pecah lama, terlalu sering periksa dalam. Gejalanya adalah demam, dehidrasi,
lekositosis, takikardi, denyut jantung janin naik, dan air ketuban berbau serta
berwarna keruh kehijauan. Dapat terjadi amnionitis, korionitis dan bila
berlanjut dapat terjadi infeksi janin dan infeksi umum.

6. Faktor predisposisi
a. Persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar.
b. Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum.
c. Proses persalinan yang tidak bersih atau tidak memenuhi standar kebersihan.
Kuman bisa masuk ke dalam rahim melalui sarung tangan atau alat-alat rumah
sakit yang kurang steril.
d. Infeksi menyebar, karena naiknya kuman di vagina ke dalam rahim, akibat
kebersihan vagina yang tidak terjaga.
e. Sebelum persalinan sudah terjadi infeksi pada ari-ari dan selaput ketuban yang
ditandai dengan ketuban pecah dini dengan air ketuban yang hijau dan kadang
berbau.
f. Sebagian kecil dari plasenta ada yang tertinggal di rahim, menyebabkan
pembusukan dan tumbuhnya kulit.

7. Beberapa faktor predisposisi :
1. Kurang gizi atau malnutrisi
2. Anemia
3. Higiene
4. Kelelahan
5. Proses persalinan bermasalah
a. Partus lama/macet
b. Korioamnionitis
c. Persalinan traumatik
d. Kurang baiknya proses pencegahan infeksi
e. Manipulasi yang berlebihan
f. Dapat berlanjut ke infeksi dalam masa nifas.

8. Pencegahan
a) Lakukan mobilisasi dini shingga darah lochea keluar dengan lancar
b) Perlukaan di rawat dengan baik
c) Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nosokomial